Kamis, 30 Desember 2010

Peran operator dalam memajukan pendidikan dan perekonomian di daerah pinggiran kota dan pedalaman


Salam Satu Jiwa!!!
Terlahir di pelosok terdalam di tepian teluk bone merupakan satu "kesedihan" tersendiri. Saya terlahir seperti gambaran tersebut. Kampungku namanya Tobea. Tidak susah untuk menemukan daearah ini jika kita berada di seputaran Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Tobea berada di ujung Lorong terpanjang di daerah yang mengarah ke perbatasan laut Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. dikenal dengan nama Teluk Bone --GoogleMaps tai lokasinya--

(Seingat saya)waktu kecil Kampungku ini sepi, sunyi, tidak seberapa banyak rumah-rumah yang bertengger di tepian jalan. hanya beberapa saja. Itu karena kampungku--waktu itu-- belum "terjamah" sama yang namanya teknologi besar meskipun telah banyak melahirkan orang-orang sukses di luar Tobea.

Sekitar tahun 2003 (kalau tidak salah)di kampungku didirikan sebuah menara tinggi yang terbuat dari besi --Bercerita gaya anak Kampung [tapi tidak kampungan]--. Menara ini terdiri dari beberapa potong bagian yang berbentuk "Makin keatas makin Lancip". Tingginya hampir mencapai 100 meter [kurang tau berapa panjangnya.

Menara ini kemudian kami sebut "TOWER" [baca : tawer]. Berdiri menjulang di tepian sungai di atas lokasi berukuran kurang lebih 25 meter kali 25 meter. Lokasi [tanah] ini juga berada di ujung jalan kampung dan tepian "Empang". tepat berdiri di sudut-sudut perempatan empang-ujung jalan-sungai-dan rumah warga.

Belakangan [setelah jadi] kami (warga kampung, selain Pemuka Kampung) akhirnya tahu kalau tawer tersebut adalah tawer yang didirikan untuk lebih "memajukan" masyarakat Tobea. Kemudian tawer ini kami kenal sebagai tawer "Pemancar". Beberapan anak kampung malah menyebutnya kemudian sebagai "pemancar" bukan lagi tawer.

Dan sampai hari ini, tawer tersebut masih berdiri di perempatan yang sama sejak 2003 [masih kalau tidak sala]. Pemancar ini membawa perubahan yang lumayan. Mulai mengenal yang namanya hape. Beberapa anak muda kemudian memiliki hape sendiri. beberapa loket penjual pulsa kemudian berjejer di depan rumah orang-orang kampung. dan ketika Hape para pemuda dinyalakan, akan tertulis "XL" di layarnya. Kemudian di setiap loket-loket hape dan pulsa bertulis "Jual Pulsa XL" dengan logo sederhanya. Dan saat ini dengan XL saya bisa berinternet dari Kampungku, Tobea.

Dengan masuknya XL kekampungku, anak muda di kampungku bisa mendapat Ilmu tambahan memakai Hape [heheheeee], bisa berkomunikasi dengan keluarga yang jauh dan sedikit tahu yang namanya Teknologi.



Di bawah ini Galeri Foto untuk XL Menjangkau KAMPUNG!!!

1. Perlu Sedikit Diperhatikan Serius untuk melihat Pemancar Sinyal XL di Kampungku dari Pantai Bone Jambong [Teluk Bone].


2. Foto ini diambil dari atas pematang Empang



3. yang ini diambil dari Ujung Jalan Tobea [Kampung Bone Jambong]



4. Foto yang terakhir ini sedikit saya Style-kan biar bisa dapat poin plus untuk dapat Hadiah, hahahai.... Diambil dari bawah menara, jarak 5 meter dari pagar menara. Model : Anak Kecil yang kebetulan lewat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk kebaikan Anda memperhatikan Saya...

16 atau 17 tahun lalu, belum berkonsep.

Tengah malam lewat 14 menit Sekian menit lalu usai dua video isi musik yang dinyanyikan teman lama Menit-menit sebelumnya ada kilasan di pik...