Minggu, 16 Januari 2011

Aku Ingin Menjadi...... (1)

Salam Satu Jiwa!!!

Bercerita tentang profesi, mungkin tidak semua orang pernah melakoni berbagai profesi yang berbeda-beda bidang kerjanya. Mungkin ada yang hanya bisa melakoni satu peran yang itu juga didapatkannya dengan susah payah. Harus jungkir balik. Mungkin juga ada yang memang merencanakan sejak lama untuk berprofesi di satu bidang saja. Dan beberapa orang memang hanya bisa "bermain" di satu profesi saja.

Tulisan saya kali ini akan menceritakan cerita seseorang yang bisa melakoni berbagai profesi dalam satu waktu. Dan Profesi yang dia lakoni termasuk profesi yang SULIT dilakukan orang, apalagi jika dilakukan bersamaan dengan beberapa profesi.

Awalnya dia hanya seorang Alumni SMA yang selalu "buntu" dalam pelajaran berhitung, menghitung, dan pelajaran-pelajaran yang membutuhkan analisis mendalam. Terbukti setiap kali pembagian hasil tes untuk pelajaran Akuntansi dia tak pernah LULUS. Ditambah lagi ketika dia memperoleh nilai 5,00 untuk Pelajaran Matematika di Ujian Nasional. Secara umum dia memang dikenal sebagai anak lelaki yang santai dalam belajar, tak pernah terlihat serius dan lebih sering terlihat membantah Gurunya ketika pahamnya tak sejalan dengan para Guru.

Setelah Lulus SMA, Si Anak kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan perkuliahan yang peminatnya hanyalah mereka yang hobi berhitung, Jurusan Matematika. Ketika kuliah Si Anak masih saja membawa sifat santainya di SMA. Debat tak sepaham dengan dosen juga sering dilakukannya. Bahkan awal kuliah dia pernah meninggalkan kelas karena merasa yang disampaikan dosennya bukanlah hal yang benar dan hanya akan membuat para mahasiswa terlihat sebagai pecundang, termasuk dirinya.

Dipertengahan semester 2 kuliahnya, Si Anak kemudian menambah kegiatan hariannya dengan Bekerja sambilan di sebuah koperasi. Si Anak ternyata berperdan penting sejak berada di perusahaan tersebut. Dia Menjadi seorang Assistant Manager. Bukan Posisi yang mudah tentunya. Apalagi itu dilakukan hanya paruh waktu. Dan sambil kuliah. Sebagai Assistant Manager Si Anak harus memeriksa 4 jurnal pembukuan transaksi perusahaan dalam sehari dan mengisi 2 jurnal lainnya.

Menjalani dua profesi yang berbeda dalam satu waktu ternyata tidak membuat Si Anak terlihat Pusing dan susah. Bahkan dia masih terlihat santai dan tenang. Beban di kepalanya tidak begitu berat sepertinya.

Waktu terus berjalan, Si Anak kemudian dipercayakan oleh dosennya untuk membuat soal matematika untuk Lomba Matematika setingkat provinsi. Tawaran diterimanya, masih dengan santai dan tenang. Begitu Lombanya selesai, Dosen dan Jurusannya mendapat banyak pujian dari para Peserta. Termasuk proses lomba yang bagus dan rapi.

WAKTU masih berjalan di ketenangan dan Kesantaian. Si Anak kemudian memasuki Tahun ke-3, tepat di semester 5 kuliahnya. SI Anak kemudian diterima sebagai Tenaga Guru Honorer di sebuah sekolah yang hampir semua pengajar ingin mengajar disana. Entahlah apa alasan Sekolah itu menerima Si Anak tapi yang jelas waktu itu Si Anak diterima sebagai Guru yang mengajarkan Komputer dengan materi khusus Desain Web. Satu materi yang sangat jarang ditahu guru komputer yang lain.

Sejak saat itu Si Anak melakoni tiga Profesi yang berbeda : Seorang Mahasiswa Jurusan Matematika, Seorang Assistant Manager yang tiap hari berurusan dengan Uang, dan Seorang GURU yang mengajarkan materi komputer.

Secara pikiran kasar, tidak mungkin seorang anak yang nilai Matematikanya 5,00 akan mengambil perkuliahan yang setiap hari membahas Matematika. Tidak mungkin seorang anak yang selama SMA tidak pernah LULUS pada mata pelajaran Akuntansi kemudian dipercaya sebagai Assistant Manager yang memeriksa jurnal transaksi di sebuah Koperasi yang beraset besar. Dan mungkin saja tidak akan dipercaya orang jika ada seorang anak yang menjadi seorang GURU pelajaran yang ketika di kelas hanya berdebat dengan guru dan dosennya. Tapi itulah faktanya, bahwa MUNGKIN saja seseorang bisa melakoni berbagai profesi dalam satu waktu, meskipun orang-orang melihatnya TAK BISA.

--Selanjutnya akan ada CERITA tentang bagaimana si anak mengatur waktunya--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk kebaikan Anda memperhatikan Saya...

16 atau 17 tahun lalu, belum berkonsep.

Tengah malam lewat 14 menit Sekian menit lalu usai dua video isi musik yang dinyanyikan teman lama Menit-menit sebelumnya ada kilasan di pik...