Kala Subuh :
segar kurasa nuansanya
masih baru-baru saja ayam-ayam saling bersahutan
balas membalas kokok dari tetangga
kemudian terbangun para Pedzikir
kumandangkan adzannya
yang juga saling bersahutan dari masjid tetangga
Tepat di sebuah tepi jalan panjang
Sesaat setelah kutiduri perjalanan yang panjang
Makassar ke kampung
Semalam di Makassar
Sekarang di kampung
Tidak begitu kurindukan, tapi ini selalu kuharapkan
Santai sesantai santainya santai
Ketika kesibukan Kota kutinggali
Ketika hiruk-pikuk yang penat beristirahat
Begitu pikirku dari sebuah gardu penjual buah Tarra'
Baru saja kusinggungkan kedamaian ini,
seorang Bapak datang mendekati
Dialah tadi yang teriakkan adzan
Begitu ceritanya
Lalu datang lagi tiga orang ibu
Disampingku mereka berjejer duduknya
Satu Ibu menyapaku
Akrab memang aku dengannya
Sisa-sisa masa kecilku kenalan itu
Kudengar merdu ceritanya
Tentang seorang ponakanku
yang siang kemarin dinikahkan jauh di kampung sana
Aduh! Arrrrgghh!!!
Meronta teriakan keras dari dadaku
Ada apalagi ini?
Anak sepupuku yang Ibunya saudara Ibuku, bertingkah ulah
Bukanlah aib kala pagi,
Karena ini sudah lama
Hanya aku saja yang baru tahu,
begitu cerita ibu tadi.
Dalam pagi yang menyambutku
Ibu itu pergi,
membiarkanku terdiam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 atau 17 tahun lalu, belum berkonsep.
Tengah malam lewat 14 menit Sekian menit lalu usai dua video isi musik yang dinyanyikan teman lama Menit-menit sebelumnya ada kilasan di pik...
-
Salam Satu Jiwa!!! Pulau yang tidak berpenghuni. Berukuran kecil. Dan Indah. Itu sebagian gambaran ketika mendapat ajakan untuk melakukan pe...
-
Sempat ngusahain naskahnya jadi sebelum pukul 12 malam,,, sebenarnya naskahnya potongan dari novel yang belum diterbitkan,,, tapi dengan se...
-
Salam Satu Jiwa!!! Penulis adalah sebuah gelar yang tidak mudah didapatkan seseorang. Untuk mendapatkannya kita membutuhkan tulisan yang kem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk kebaikan Anda memperhatikan Saya...