Bolehlah sejenak kumengadu di lembar ini
Tentang rinduku di sore maghrib
Kepada Tuanku Bapakku
Hitunganku 303 hari sudah Tuanku pergi
Tapi lupa hitunganku, ini rindu yang ke berapa
Kenangnya bahkan terlupa juga satu-satu
Kenangnya mungkin sudah ditutup rapat oleh ikhlas
Rinduku Bapak,
Bukan rindu yang sembarangan
Gejolaknya dalam bukan dari belakang
Hatiku dangkal tapi sangat dalam
Lama sudah tak bercerita
Rinduku Bapak,
Rindu yang bergetar di ujung mata
Menarik pelan-pelan tetes-tetes
Rasanya di hati getarnya di ujung jari
Rinduku rindu abadi
Bukan ke berapa
Ini rindu pertama kali
Rindu dari awal
Sampai hari 303
bergetar di ujung jari
mengajak mata menetes-netes
Ini ratapku sejenak di pintu maghrib
Rapat setulisan
selebihnya biar Tuhan yang menerima..
Sungguminasa, 27 Nopember 2014
Kamis, 27 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 atau 17 tahun lalu, belum berkonsep.
Tengah malam lewat 14 menit Sekian menit lalu usai dua video isi musik yang dinyanyikan teman lama Menit-menit sebelumnya ada kilasan di pik...
-
Salam Satu Jiwa!!! Pulau yang tidak berpenghuni. Berukuran kecil. Dan Indah. Itu sebagian gambaran ketika mendapat ajakan untuk melakukan pe...
-
Sempat ngusahain naskahnya jadi sebelum pukul 12 malam,,, sebenarnya naskahnya potongan dari novel yang belum diterbitkan,,, tapi dengan se...
-
Salam Satu Jiwa!!! Penulis adalah sebuah gelar yang tidak mudah didapatkan seseorang. Untuk mendapatkannya kita membutuhkan tulisan yang kem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk kebaikan Anda memperhatikan Saya...