Salam Satu Jiwa!!!
Kamera saku adalah kamera yang mungkin hanya digunakan oleh mereka yang menjadikan kamera sebagai sesuatu yang hanya dibutuhkan sekali-kali saja. Tapi ternyata beberapa trik juga bisa kita mainkan ketika bermain dengan kamera saku. Seperti yang pernah saya lakukan.
Salah satu trik yang "dengar-dengar" sulit untuk dilakukan menggunakan kamera saku adalah teknik pengambilan gambar dengan obyek yang berukuran kecil. Style ini banyak digunakan untuk mengambil foto beberapa hewan kecil atau bahkan sangat kecil. Beberapa foto di bawah ini bukanlah foto yang tergolong gambar makro, tapi foto berikut mengambil beberapa hewan kecil sebagai obyeknya. Kepada para pengunjung, mari berbagi tips untuk kamera saku.
Kamera : Sony SteadyShot DSC-W320
Mode Rec : SCN > Pet dan Memotret Landscape dengan jarak fokus jauh.
__________________________________________________
Selasa, 24 Mei 2011
Senin, 23 Mei 2011
Blogilicious Fun Makassar
Salam Satu Jiwa!!!
Wiuuuuu, bukan capek mainnya! Dan seru jadinya. Itulah kesan singkat ketika telah menyelesaikan rangkaian sebuah kegiatan besar bertajuk "Blogilicious Fun Makassar". Sebuah event yang merupakan rangkaian kegiatan Blogilicious-RoadBlog yang diadakan oleh sebuah situs Pelayanan Iklan, IdBlogNetwork.com.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Pada tanggal 21-22 Mei 2011, Kota Makassar adalah kota kedua setelah Kota Surabaya yang disinggahi oleh para Pembesar IdBlogNetwork.com untuk saling berbagi ilmu blogging. Tidak tanggung-tanggung, kegiatan ini menyajikan semua gambaran tentang bagaimana menjadi seorang blogger profesional. Seorang Pemateri (maaf! catatanku hilang jadi lupa namaPematerinya :D ) bahkan mengatakan :
Mengajar adalah pekerjaan sampingan saya, dan Blogging adalah pekerjaan inti saya!.
Angingmammiri.org sebagai Komunitas Blogger Makassar terpilih sebagai Panitia lokal pada event yang dirangkai dalam dua jenis ini, yaitu seminar dan semi-workshop.
Kegiatan yang berlangsung semarak ini juga menjadikan Materi tentang bagaimana melindungi akun blog seorang User dari serangan para cracker sebagai materi yang dibahas luas. Mulai dari mengetahui apa itu hacker dan cracker sampai bagaimana cara melawan mereka yang bermaksud buruk terhadap sebuah blog.
Materi yang tentunya banyak "diseriusi" oleh para peserta seminar dan semi-workshop pada kegiatan ini adalah materi tentang bagaimana menjadikan blog sebagai penghasil uang atau disebut dengan istilah Blog Monetizing. Untuk Blog Monetizing ini, materinya disampaikan oleh Bapak Kukuh TW yang juga Pendiri IdBlogNetwork.com.
Pada akhir kegiatan Blogilicious Fun Makassar ini, melalui jawab pertanyaan singkat, terpilih beberapa Peserta untuk melakukan Job Review untuk ikut mempromosikan IdBlogNetwork.com dan Blogilicious.
Ada juga materi yang sangat membantu para blogger untuk meningkatkan traffic atau pengunjung pada blognya ketika berniat menjadi seorang Professional Blogger, yaitu Materi tentang SEO. Untuk menguji "kebisaan" peserta seminar dan semi-workshop Blogilicious Fun Makassar, IdBlogNetwork.com mengadakan lomba semi-SEO di akhir kegiatan dan akan berakhir pada tanggal 6 Juni 2011.
Pada kegiatan ini, juga ada sebuah bahan candaan oleh moderator yang menarik untuk saya karena GerhanaPink termasuk kedalam contoh blog yang dimaksud, yaitu tentang blog yang Unyu-unyu. Untuk penjuelasan tentang blog yang unyu-unyu, mungkin akan saya posting di postingan berikutnya.
Sekian dan Terima Kasih!
Hampir lupa,
jangan berharap lebih sebelum mencoba!
____________________________________________________
Selasa, 17 Mei 2011
Bercinta yang Biasa-Biasa
Salam Satu Jiwa!!!
Percintaan cobalah kamu paksakan! Maka suatu hari nanti akan kita rasakan dunia yang hanya berdua kita disana. Suatu ketika dimalam hari, saya diperkenalkan seorang teman dengan seorang temannya yang wanita. Seorang mahasiswi dari sebuah universitas. Hanya berkenalan biasa awalnya. Tak ada yang menonjol, kecuali tonjolan yang sudah lama kubawa.
Di dua malam setelah malam itu, intensitas pertemuanku dengan si wanita ternyata semakin padat. Sudah tiga malam berturut-turut. Tapi jujur itu masih biasa saja. Masih tak ada yang berubah dari hari sebelumnya, kecuali tonjolan itu. Beberapa jam bersamanya (dalam keramaian) di malam itu, ternyata perbincangan makin seru. Tapi tetap, itu masih di batas biasa saja.
Dia tidak begitu rupawan. Tidak begitu baik juga, menurut "perhatianku". Tapi tak apalah. Mumpung dia mau kuajak jalan (ramai-ramai). Daripada sepi menurutku. Kemudian beberapa hari berselang, tiga hari setelah malam terakhir kutemui dia. Di sebuah akhir pekan kuajak lagi dia ketemuan. Berdua waktu itu. Kuajak kemudian berkeliling Kota. Santai saja. Dan masih tak ada apa-apa. Biasa-biasa saja.
Tiga minggu berselang perkenalan. Semakin hari makin kuat perasaanku. Perasaan yang tak biasa kurasakan ketika melihat gadis. Apalagi mengenalnya lebih dekat dan menjadualkan pertemuan. Perasaan itu sebenarnya terkadang juga kurasakan. Hanya saja pada wanita tertentu saja. Hanya wanita yang berebeda saja yang bisa buatku seperti itu. Merasakan hal yang biasa-biasa saja.
Di suatu hari kemudian, kusimpulkan : ternyata perasaan pada setiap wanita itu bisa berbeda-beda. Mungkin di sepuluh wanita pertama yang kutemui, kubisa merasakan taburan merah muda berhamburan. Menghiasi kesenangan yang dumba'-dumba', tapi kemudian di satu atau dua wanita berikutnya akan kurasakan perasaan yang biasa-biasa saja. Tak ada yang spesial. Bahkan untuk menggodanya saja aku tak nafsu.
Ini bukan kesombongan, hanya saja perasaan itu memang perlu dipahami.
__________________________________________________
Percintaan cobalah kamu paksakan! Maka suatu hari nanti akan kita rasakan dunia yang hanya berdua kita disana. Suatu ketika dimalam hari, saya diperkenalkan seorang teman dengan seorang temannya yang wanita. Seorang mahasiswi dari sebuah universitas. Hanya berkenalan biasa awalnya. Tak ada yang menonjol, kecuali tonjolan yang sudah lama kubawa.
Di dua malam setelah malam itu, intensitas pertemuanku dengan si wanita ternyata semakin padat. Sudah tiga malam berturut-turut. Tapi jujur itu masih biasa saja. Masih tak ada yang berubah dari hari sebelumnya, kecuali tonjolan itu. Beberapa jam bersamanya (dalam keramaian) di malam itu, ternyata perbincangan makin seru. Tapi tetap, itu masih di batas biasa saja.
Dia tidak begitu rupawan. Tidak begitu baik juga, menurut "perhatianku". Tapi tak apalah. Mumpung dia mau kuajak jalan (ramai-ramai). Daripada sepi menurutku. Kemudian beberapa hari berselang, tiga hari setelah malam terakhir kutemui dia. Di sebuah akhir pekan kuajak lagi dia ketemuan. Berdua waktu itu. Kuajak kemudian berkeliling Kota. Santai saja. Dan masih tak ada apa-apa. Biasa-biasa saja.
Tiga minggu berselang perkenalan. Semakin hari makin kuat perasaanku. Perasaan yang tak biasa kurasakan ketika melihat gadis. Apalagi mengenalnya lebih dekat dan menjadualkan pertemuan. Perasaan itu sebenarnya terkadang juga kurasakan. Hanya saja pada wanita tertentu saja. Hanya wanita yang berebeda saja yang bisa buatku seperti itu. Merasakan hal yang biasa-biasa saja.
Di suatu hari kemudian, kusimpulkan : ternyata perasaan pada setiap wanita itu bisa berbeda-beda. Mungkin di sepuluh wanita pertama yang kutemui, kubisa merasakan taburan merah muda berhamburan. Menghiasi kesenangan yang dumba'-dumba', tapi kemudian di satu atau dua wanita berikutnya akan kurasakan perasaan yang biasa-biasa saja. Tak ada yang spesial. Bahkan untuk menggodanya saja aku tak nafsu.
Ini bukan kesombongan, hanya saja perasaan itu memang perlu dipahami.
__________________________________________________
Senin, 16 Mei 2011
Warna-warni Nasabah Bank [1]
Salam Satu Jiwa!!!
Hari ini adalah hari dimana saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang bolos kerja. Sebenarnya saya tidak merencanakan hal ini. Hanya saja melihat kondisi dan kesempatan, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke kampung dan itu dan itu artinya saya jadilah pembolos.
Sebagai tanda kasih sayang dan gombalan, serta bukti bahwa saya masih mengingat tempat kerja saya, maka di postingan ini saya akan bercerita tentang 3 (tiga) orang Debitur Bank yang sampai hari ini adalah paling berkesan menurutku. Sebenarnya ada banyak tapi merekalah 3 besar di urutan paling.
Perlu saya ingatkan bahwa ini bukan untuk mengolok, tapi ini adalah pengalaman.
1. Debitur yang pura-pura gila
Suatu ketika seorang Tukang Kredit mendatangi seorang calon Nasabah (CalNas). Dalam proses wawancara, Si Kreditur menanyakan tentang keluarga si CalNas. Awalnya hanya bertanya nama orang tuanya. Dijawab dengan mulus. Seandainya saja Si CalNas lupa nama orangtuanya, maka si CalNas adalah anak durhaka. Betul?, anggaplah betul. Kemudian dilanjutkan ke pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk dilaporkan. Di beberapa pertanyaan si Kreditur terlihat senyum dan sedeikit mengolok.
Beberapa saat kemudian, si Kreditur bertanya lagi setelah disuguhkan segelas teh hangat oleh seorang anak wanita. Masih muda kelihatannya.
"Anak ibu ada berapa?" ditanya untuk memancing karena sebenarnya di Kartu Keluarga hal itu sudah diketahui.
"Ada 3, dua wanita dan satu lelaki". Jawab si Ibu dengan mulus. Jujur dia seperti di Kartu keluarga.
"Anak yang tadi, anak Ibu, ya?" Tanya si Kreditur lagi.
"Iya!" jawab si Ibu singkat.
Si Tukang Kredit kemudian melihat Kartu keluarga si Ibu lagi, lalu bertanya :
"yang tadi (sambil mengisyaratkan wanita yang membawa teh), anak ibu juga?"
"Iya!" jawab si Ibu lagi.
"Itu anak ibu yang ke berapa?"
"Anak yang keempat". Jawab Si Ibu polos. Tanpa dia sadari, anaknya hanya tiga.
--sejak hari itu si Kreditur kemudian mencap bahwa sebagian orang akan melakukan apasaja untuk mendapatkan kredit--
2. Debitur yang Nikah Muda
Nikah Muda? apa hubungannya dengan kredit? Begitulah lucunya ketika harus mengingat kejadian hari itu.
Suatu hari seorang Nasabah lama mendatangi kantor sebuah Bank. Si Nasabah bermaksud mengajukan lagi kredit perpanjangan. Ditanya tentang suaminya, si Nasabah tiba-tiba bercerita tentang kehidupannya yang sangat pribadi. Si Nasabah masih muda. Usianya sekitar 24 tahun. Tapi suaminya sudah berusia kurang lebih 65 tahun dan duda pula waktu mereka baru menikah.
Si Ibu adalah "korban" pernikahan karena harta (begitu pengakuannya). Bapak dari si Nasabah memilih menikahkan Si Nasabah dengan lelaki yang anaknya saja sudah lebih tua dari Si Ibu. Itu karena Bapak dari Si Nasabah diimingi UANG yang banyak. Sampai di klimaks cerita, ketika si Nasabah bercerita tentang rencananya menceraikan suaminya ketika anaknya sudah besar, Si Nasabah ternyata menangis di hadapan si Kreditur. Ada-ada saja kehidupan ini. Jika dipikir, untuk apa bercerita sejauh itu, sampai menangis pula.
3. Debitur yang "Menyerahkan" Anaknya
Ini adalah kisah "terenak" ketika menjadi seorang TUKANG KREDIT. Diawali dari sekelompok ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah tiga orang, terjadilah kisah. Tiga ibu rumah tangga yang super-aktif dan saling berdampingan rumah bersama-sama melengkapi berkasnya untuk pengajuan kredit di sebuah Bank.
Tiba di sesi wawancara, kebetulan waktu itu Si Tukang Kredit bekerja Tim (berdua maksudnya). DI sesi wawancara massal ini, ternyata seorang Calon Nasabah yang ibu-ibu ini menaruh perhatian pada salah satu Tukang Kredit tadi. Dengan blak-blakan dan tanpa rasa canggung (baca : malu), Si Ibu mengutarakan "hasil" dari pandangan pertamanya.
Si Ibu salut karena si tukang Kredit masih muda. Sangat muda malah. Tapi karena sadar diri, akhirnya dengan girang si ibu "Menawarkan" anaknya yang juga masih muda. Masih kuliah anaknya. Saking girangnya, si Ibu mengeluarkan semua isi dompetnya untuk menemukan sebuah foto anaknya yang iya simpan di dompetnya. Dengan bangga si Ibu bercerita bahwa anaknya adalah seorang model. Ditemukanlah foto si Anak, dan ternyata itu adalah foto anaknya yang masih SMP. Dan lebih parahnya lagi, si Ibu bahkan memaksa si tukang Kredit untuk meng-add anaknya di facebook.
Liar betul kehidupan. Tapi begitulah nikmatnya.
--Bukan memanfaatkan situasi, tapi khan sayang kalau dilewatkan--
Anaknya ada disini. hahahai...
_____________________________________________________
Hari ini adalah hari dimana saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang bolos kerja. Sebenarnya saya tidak merencanakan hal ini. Hanya saja melihat kondisi dan kesempatan, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke kampung dan itu dan itu artinya saya jadilah pembolos.
Sebagai tanda kasih sayang dan gombalan, serta bukti bahwa saya masih mengingat tempat kerja saya, maka di postingan ini saya akan bercerita tentang 3 (tiga) orang Debitur Bank yang sampai hari ini adalah paling berkesan menurutku. Sebenarnya ada banyak tapi merekalah 3 besar di urutan paling.
Perlu saya ingatkan bahwa ini bukan untuk mengolok, tapi ini adalah pengalaman.
1. Debitur yang pura-pura gila
Suatu ketika seorang Tukang Kredit mendatangi seorang calon Nasabah (CalNas). Dalam proses wawancara, Si Kreditur menanyakan tentang keluarga si CalNas. Awalnya hanya bertanya nama orang tuanya. Dijawab dengan mulus. Seandainya saja Si CalNas lupa nama orangtuanya, maka si CalNas adalah anak durhaka. Betul?, anggaplah betul. Kemudian dilanjutkan ke pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk dilaporkan. Di beberapa pertanyaan si Kreditur terlihat senyum dan sedeikit mengolok.
Beberapa saat kemudian, si Kreditur bertanya lagi setelah disuguhkan segelas teh hangat oleh seorang anak wanita. Masih muda kelihatannya.
"Anak ibu ada berapa?" ditanya untuk memancing karena sebenarnya di Kartu Keluarga hal itu sudah diketahui.
"Ada 3, dua wanita dan satu lelaki". Jawab si Ibu dengan mulus. Jujur dia seperti di Kartu keluarga.
"Anak yang tadi, anak Ibu, ya?" Tanya si Kreditur lagi.
"Iya!" jawab si Ibu singkat.
Si Tukang Kredit kemudian melihat Kartu keluarga si Ibu lagi, lalu bertanya :
"yang tadi (sambil mengisyaratkan wanita yang membawa teh), anak ibu juga?"
"Iya!" jawab si Ibu lagi.
"Itu anak ibu yang ke berapa?"
"Anak yang keempat". Jawab Si Ibu polos. Tanpa dia sadari, anaknya hanya tiga.
--sejak hari itu si Kreditur kemudian mencap bahwa sebagian orang akan melakukan apasaja untuk mendapatkan kredit--
2. Debitur yang Nikah Muda
Nikah Muda? apa hubungannya dengan kredit? Begitulah lucunya ketika harus mengingat kejadian hari itu.
Suatu hari seorang Nasabah lama mendatangi kantor sebuah Bank. Si Nasabah bermaksud mengajukan lagi kredit perpanjangan. Ditanya tentang suaminya, si Nasabah tiba-tiba bercerita tentang kehidupannya yang sangat pribadi. Si Nasabah masih muda. Usianya sekitar 24 tahun. Tapi suaminya sudah berusia kurang lebih 65 tahun dan duda pula waktu mereka baru menikah.
Si Ibu adalah "korban" pernikahan karena harta (begitu pengakuannya). Bapak dari si Nasabah memilih menikahkan Si Nasabah dengan lelaki yang anaknya saja sudah lebih tua dari Si Ibu. Itu karena Bapak dari Si Nasabah diimingi UANG yang banyak. Sampai di klimaks cerita, ketika si Nasabah bercerita tentang rencananya menceraikan suaminya ketika anaknya sudah besar, Si Nasabah ternyata menangis di hadapan si Kreditur. Ada-ada saja kehidupan ini. Jika dipikir, untuk apa bercerita sejauh itu, sampai menangis pula.
3. Debitur yang "Menyerahkan" Anaknya
Ini adalah kisah "terenak" ketika menjadi seorang TUKANG KREDIT. Diawali dari sekelompok ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah tiga orang, terjadilah kisah. Tiga ibu rumah tangga yang super-aktif dan saling berdampingan rumah bersama-sama melengkapi berkasnya untuk pengajuan kredit di sebuah Bank.
Tiba di sesi wawancara, kebetulan waktu itu Si Tukang Kredit bekerja Tim (berdua maksudnya). DI sesi wawancara massal ini, ternyata seorang Calon Nasabah yang ibu-ibu ini menaruh perhatian pada salah satu Tukang Kredit tadi. Dengan blak-blakan dan tanpa rasa canggung (baca : malu), Si Ibu mengutarakan "hasil" dari pandangan pertamanya.
Si Ibu salut karena si tukang Kredit masih muda. Sangat muda malah. Tapi karena sadar diri, akhirnya dengan girang si ibu "Menawarkan" anaknya yang juga masih muda. Masih kuliah anaknya. Saking girangnya, si Ibu mengeluarkan semua isi dompetnya untuk menemukan sebuah foto anaknya yang iya simpan di dompetnya. Dengan bangga si Ibu bercerita bahwa anaknya adalah seorang model. Ditemukanlah foto si Anak, dan ternyata itu adalah foto anaknya yang masih SMP. Dan lebih parahnya lagi, si Ibu bahkan memaksa si tukang Kredit untuk meng-add anaknya di facebook.
Liar betul kehidupan. Tapi begitulah nikmatnya.
--Bukan memanfaatkan situasi, tapi khan sayang kalau dilewatkan--
Anaknya ada disini. hahahai...
_____________________________________________________
Minggu, 15 Mei 2011
Bayangan Hasil Ujian Nasional 2011
Salam Satu Jiwa!!!
Beberapa tahun lalu, 2006 tepatnya, saya adalah seorang anak yang berada di ujung nasib dan masa depan. Bayang-bayang kegagalan adalah satu bayang yang saya dan hampir semua teman takuti. Meskipun dalam hati harapan cerah masih lebih besar.
Beberapa hari setelah menjalani Ujian Akhir Nasional ketegangan berbayang hitam kemudian muncul. Saya merasa bahwa ketidak-adilan sepertinya sedang beraksi. Sempat berpikir saat itu, "Apa saya harus gagal hanya karena tiga pelajaran itu?". Waktu itu masih 3 (tiga) mata pelajaran saja yang dijadikan materi Ujian Akhir Nasional.
Menunggu pengumuman yang akan diedarkan esok hari, membuat saya susah untuk tidur di malam sebelumnya. Masak saya harus pulang ke kampungku hanya karena tidak lulus di Ujian Akhir ini. Perasaan takut untuk malu juga datang waktu itu.
Malam ini sepertinya hal seperti itu banyak terulang. Beberapa hari lalu sebanyak kurang lebih 10.408.562 siswa mengikuti ujian nasional. Dan malam ini adalah malam terakhir sebelum hasil ujian Nasional tingkat SMA diumumkan. Beberapa isu beredar sejak kemarin. Ada yang mengabarkan bahwa sebanyak 11.443 secara nasional siswa SMA tidak lulus di Ujian Nasional 2011 dan untuk Kota Makassar sebanyak 130 dari 18.756 siswa SMA yang mengalami ketidak-lulusan di ujian akhir tahun ini.
Tahun lalu, untuk Kota Palopo, khususnya SMA Negeri 1 Palopo, di Blog ini saya memposting hasil ujian nasional lebih awal (disini), tapi mungkin tahun ini tidak lagi karena sudah tidak memiliki hasil ujian nasional untuk Sekolah manapun (hahahahai).
Untuk semua siswa SMA, SMP, SD dan sederajatnya masing-masing : Selamat kepada Anda yang lulus di semua mata pelajaran dan yang mungkin belum lulus di tahun ini, kesabaran dan kekuatan super diperbanyak. Masih bisa tahun depan. Masih banyak harapan selain Lulus Ujian Nasional.
Sekali lagi, selamat berpesta dan selamat bersabar!
________________________________________
Beberapa tahun lalu, 2006 tepatnya, saya adalah seorang anak yang berada di ujung nasib dan masa depan. Bayang-bayang kegagalan adalah satu bayang yang saya dan hampir semua teman takuti. Meskipun dalam hati harapan cerah masih lebih besar.
Beberapa hari setelah menjalani Ujian Akhir Nasional ketegangan berbayang hitam kemudian muncul. Saya merasa bahwa ketidak-adilan sepertinya sedang beraksi. Sempat berpikir saat itu, "Apa saya harus gagal hanya karena tiga pelajaran itu?". Waktu itu masih 3 (tiga) mata pelajaran saja yang dijadikan materi Ujian Akhir Nasional.
Menunggu pengumuman yang akan diedarkan esok hari, membuat saya susah untuk tidur di malam sebelumnya. Masak saya harus pulang ke kampungku hanya karena tidak lulus di Ujian Akhir ini. Perasaan takut untuk malu juga datang waktu itu.
Malam ini sepertinya hal seperti itu banyak terulang. Beberapa hari lalu sebanyak kurang lebih 10.408.562 siswa mengikuti ujian nasional. Dan malam ini adalah malam terakhir sebelum hasil ujian Nasional tingkat SMA diumumkan. Beberapa isu beredar sejak kemarin. Ada yang mengabarkan bahwa sebanyak 11.443 secara nasional siswa SMA tidak lulus di Ujian Nasional 2011 dan untuk Kota Makassar sebanyak 130 dari 18.756 siswa SMA yang mengalami ketidak-lulusan di ujian akhir tahun ini.
Tahun lalu, untuk Kota Palopo, khususnya SMA Negeri 1 Palopo, di Blog ini saya memposting hasil ujian nasional lebih awal (disini), tapi mungkin tahun ini tidak lagi karena sudah tidak memiliki hasil ujian nasional untuk Sekolah manapun (hahahahai).
Untuk semua siswa SMA, SMP, SD dan sederajatnya masing-masing : Selamat kepada Anda yang lulus di semua mata pelajaran dan yang mungkin belum lulus di tahun ini, kesabaran dan kekuatan super diperbanyak. Masih bisa tahun depan. Masih banyak harapan selain Lulus Ujian Nasional.
Sekali lagi, selamat berpesta dan selamat bersabar!
________________________________________
Kemana Kuperoleh?
Neraka katanya panas
Berisi banyak sisa kehancuran dan kesenangan
Kerajaan para iblis yang berdoa
Mereka di sanalah berkuasa
Lama sampai mereka menyiram api yang membakarnya
Dan tersadar itu juga punyaku
Syurga katanya putih
Sejuk bersinar berkilauan indah
Tempat para malaikat syujud khusyu'
Lama sebelum mereka sadar itu punyaku juga
Di sisi lain :
Apa kabar dunia?
Menuju apa kamu nanti?
Kudengar di akhirat ada neraka dan syurga
Neraka itu tempat pendosa
Tempat mereka mencuci dosa
Tempat mereka dipanggang dan dicincang
Parah, berdarah-darah
Syurga itu bersih
Tempat Pesuci berdendang
Tertawa sambil berzikir
Lalu Tuhan memujinya kembali
Dengan medali romantis disayang Tuhan
Kemudian bertanya :
Tuhan kau beriku tahta atau medali?
Bisa tidak kudapat keduanya?
Sambil tersenyum itu kutanyakan
Dalam duduk, bukan sujud...
Berisi banyak sisa kehancuran dan kesenangan
Kerajaan para iblis yang berdoa
Mereka di sanalah berkuasa
Lama sampai mereka menyiram api yang membakarnya
Dan tersadar itu juga punyaku
Syurga katanya putih
Sejuk bersinar berkilauan indah
Tempat para malaikat syujud khusyu'
Lama sebelum mereka sadar itu punyaku juga
Di sisi lain :
Apa kabar dunia?
Menuju apa kamu nanti?
Kudengar di akhirat ada neraka dan syurga
Neraka itu tempat pendosa
Tempat mereka mencuci dosa
Tempat mereka dipanggang dan dicincang
Parah, berdarah-darah
Syurga itu bersih
Tempat Pesuci berdendang
Tertawa sambil berzikir
Lalu Tuhan memujinya kembali
Dengan medali romantis disayang Tuhan
Kemudian bertanya :
Tuhan kau beriku tahta atau medali?
Bisa tidak kudapat keduanya?
Sambil tersenyum itu kutanyakan
Dalam duduk, bukan sujud...
Kamis, 05 Mei 2011
Ruko Remang-Remang di Jalan Poros Kota
Salam Satu Jiwa!!!
Di satu malam saya melewati sebuah jalan. Jalannya ramai. Lalu-lalang kendaraan luar biasa ramainya. Karena itu jalan poros dilalui pete-pete. Di sepanjang jalan ada banyak gadis yang melintas. Tidak satu pun kukenali malam itu. Hanya saja sedikit tertegun ketika melewati satu ruas jalan beberapa kilometer dari jalan semula.
Di sebuah warung yang kutebak inilah yang dinamakan warung remang-remang oleh orang terdahulu. Di warung tersebut lampu tidak dinyalakan seterang di kamarku (padahal di kamarku sudah gelap sebenarnya). Di depan warung berjejer perempuan yang kupastikan para penjajah nikmat sesaat. Tanpa mengingat istri, si lelaki satu persatu ternyata singgah. Tapi aku tidak singgah (di malam itu).
Beberapa malam kemudian saya lewat di jalan yang sama. Kali ini saya singgah. Dari luar terlihat para lelaki memasuki warung kemudian keluar dan didampingi oleh seorang ibu-ibu yang badannya lebih besar dari badanku. Diajak beberapa lelaki itu memasuki sebuah ruko (rumah toko) yang lokasinya berada di samping warung. Yang membuka pintu beberapa wanita muda dengan pakaian yang terbuka hampir semua. Dada terlihat tiga setengah bagian dari satu dibagi empat. Pusar bukanlah jalan angin malam itu, karena terbuka luas. Paha beberapa gadis bukanlah barang mahal di tempat itu. Dan begitulah ceritanya tidak kulanjutkan.
Beberapa menit saya meninggalkan tempat itu. Sekedar bertanya dalam hati, "Ini warung remang-remang dapat ijin dari Pemda tidak, ya?!" Jajanannya laris manis tapi bayar pajak tidak, ya? "
Terus seandainya tidak bayar pajak, Mobil Polisi yang terdiam diparkir di seberang jalan tugasnya apa? "Sesuatu" yang diberikan ibu-ibu besar tadi itu apa? Itu saja. Sekedar bertanya lewat Blog.
--Sebuah peristiwa pukul 03.xx di suatu hari yang tidak libur--
____________________________________________________
Alangkah ranum buah di dadamu
Bergairah semua tatapan yang jatuh di atasnya
Meremas jilatan lidahnya mereka sendiri
Apa kau sadari itu?
Lenggokan ke kirimu jauh lebih seksi dari kananmu
Mengapa kau bagikan percuma itu ke mereka?
Bisa kau jual itu ke saudagar sana
Yang berjaya ketika menemukan seperti kamu
Itu jika Tuhanmu tidak menghukum, saranku
Muda kau wanita di malam itu
Di pelataran jalan kau menjajakan
Tapi tidak terjual
Sekedar kau pamer saja pertontonkan
Alangkah ranum sekali lagi,
Ingin kusinggahi sebenarnya
Sok menawar rencanaku
Padahal hanya ingin yang cuma-cuma
Semoga gombalanku ampuh sebentar itu
Begitulah ceritaku di malam kemarin
Ketika melewati sebuah pelataran
yang ditumbuhi buah yang dipamer...
______________________________________________
Di satu malam saya melewati sebuah jalan. Jalannya ramai. Lalu-lalang kendaraan luar biasa ramainya. Karena itu jalan poros dilalui pete-pete. Di sepanjang jalan ada banyak gadis yang melintas. Tidak satu pun kukenali malam itu. Hanya saja sedikit tertegun ketika melewati satu ruas jalan beberapa kilometer dari jalan semula.
Di sebuah warung yang kutebak inilah yang dinamakan warung remang-remang oleh orang terdahulu. Di warung tersebut lampu tidak dinyalakan seterang di kamarku (padahal di kamarku sudah gelap sebenarnya). Di depan warung berjejer perempuan yang kupastikan para penjajah nikmat sesaat. Tanpa mengingat istri, si lelaki satu persatu ternyata singgah. Tapi aku tidak singgah (di malam itu).
Beberapa malam kemudian saya lewat di jalan yang sama. Kali ini saya singgah. Dari luar terlihat para lelaki memasuki warung kemudian keluar dan didampingi oleh seorang ibu-ibu yang badannya lebih besar dari badanku. Diajak beberapa lelaki itu memasuki sebuah ruko (rumah toko) yang lokasinya berada di samping warung. Yang membuka pintu beberapa wanita muda dengan pakaian yang terbuka hampir semua. Dada terlihat tiga setengah bagian dari satu dibagi empat. Pusar bukanlah jalan angin malam itu, karena terbuka luas. Paha beberapa gadis bukanlah barang mahal di tempat itu. Dan begitulah ceritanya tidak kulanjutkan.
Beberapa menit saya meninggalkan tempat itu. Sekedar bertanya dalam hati, "Ini warung remang-remang dapat ijin dari Pemda tidak, ya?!" Jajanannya laris manis tapi bayar pajak tidak, ya? "
Terus seandainya tidak bayar pajak, Mobil Polisi yang terdiam diparkir di seberang jalan tugasnya apa? "Sesuatu" yang diberikan ibu-ibu besar tadi itu apa? Itu saja. Sekedar bertanya lewat Blog.
--Sebuah peristiwa pukul 03.xx di suatu hari yang tidak libur--
____________________________________________________
Alangkah ranum buah di dadamu
Bergairah semua tatapan yang jatuh di atasnya
Meremas jilatan lidahnya mereka sendiri
Apa kau sadari itu?
Lenggokan ke kirimu jauh lebih seksi dari kananmu
Mengapa kau bagikan percuma itu ke mereka?
Bisa kau jual itu ke saudagar sana
Yang berjaya ketika menemukan seperti kamu
Itu jika Tuhanmu tidak menghukum, saranku
Muda kau wanita di malam itu
Di pelataran jalan kau menjajakan
Tapi tidak terjual
Sekedar kau pamer saja pertontonkan
Alangkah ranum sekali lagi,
Ingin kusinggahi sebenarnya
Sok menawar rencanaku
Padahal hanya ingin yang cuma-cuma
Semoga gombalanku ampuh sebentar itu
Begitulah ceritaku di malam kemarin
Ketika melewati sebuah pelataran
yang ditumbuhi buah yang dipamer...
______________________________________________
Rabu, 04 Mei 2011
Kiriman Berat
Salam Satu Jiwa!!!
Kesenangan tersendiri akan terasa ketika seseorang menilai kita dengan pujian yang tinggi. Itu bisa menjadi sebuah motivasi dan kesombongan baru. Tak bisa dipungkiri sifat dan gaya itu. Karena itulah yang sering terjadi.
Beberapa hari lalu, dari seseorang datang sebuah pujian untuk saya. Pujian itu disampaikan setelah seringkali membaca beberapa tulisanku (yang saya juga bingung dia temukan dimana). Pujian itu dia kirimkan melalui "pesan" di facebook-ku.
Yang menurutku unik dari pujian ini adalah ketika di akhir pujian tersebut kemudian dia sisipkan sebuah "cerita" yang dia tulis. Si Pengirim kemudian meminta saya untuk mengoreksi tulisan tersebut. "Waoww! Hebatnya saya dimana?" Begitulah kurang lebih pertanyaanku (dalam hati).
Setelah membaca berulang tulisan tersebut, saya hanya terdiam. Karena ini adalah pesan "terberat" yang pernah kuterima. Harus mengoreksi tulisan seseorang sedangkan saya sendiri adalah orang yang belum pernah bisa menulis dan sukses.
Kepada pengirim pesan : Terima kasih! pujianmu kesombongan baru untukku.
____________________________________________________
Kesenangan tersendiri akan terasa ketika seseorang menilai kita dengan pujian yang tinggi. Itu bisa menjadi sebuah motivasi dan kesombongan baru. Tak bisa dipungkiri sifat dan gaya itu. Karena itulah yang sering terjadi.
Beberapa hari lalu, dari seseorang datang sebuah pujian untuk saya. Pujian itu disampaikan setelah seringkali membaca beberapa tulisanku (yang saya juga bingung dia temukan dimana). Pujian itu dia kirimkan melalui "pesan" di facebook-ku.
Yang menurutku unik dari pujian ini adalah ketika di akhir pujian tersebut kemudian dia sisipkan sebuah "cerita" yang dia tulis. Si Pengirim kemudian meminta saya untuk mengoreksi tulisan tersebut. "Waoww! Hebatnya saya dimana?" Begitulah kurang lebih pertanyaanku (dalam hati).
Setelah membaca berulang tulisan tersebut, saya hanya terdiam. Karena ini adalah pesan "terberat" yang pernah kuterima. Harus mengoreksi tulisan seseorang sedangkan saya sendiri adalah orang yang belum pernah bisa menulis dan sukses.
Kepada pengirim pesan : Terima kasih! pujianmu kesombongan baru untukku.
____________________________________________________
Senin, 02 Mei 2011
..Cerita Nakal di 3 Masa (HarDikNas)...
Salam Satu Jiwa!!!
Selamat Hari Pendidikan nasional...
Membicarakan pendidikan, banyak hal yang bisa kuceritakan dari pendidikan. Paling tidak tentang diriku sendiri. Yang mau tahu cerita singkat (lebih tepat kenakalan kecil) tentang masa-masa sekolahku dulu, silahkan bacaannya dilanjut.
1. Masa Sekolah Dasar (MI)
Kuakui masa inilah yang paling sulit kulewati. Saya sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Al-Qashash(MI). Sekolah berbasis Islam yang waktu itu dipimpin oleh seorang Perempuan. Perempuan yang kuat menurutku. Mungkin lain kali kuceritakan tentang Beliau. Untuk gambaran saja, silahkan bayangkan lagi sosok Ibu Guru Muslimah.
Di sekolah Dasar cerita yang sampai hari ini tidak akan saya lupa adalah ketika harus melemparkan sapu lidi ke arah seorang Bapak Guru yang tidak lain adalah Bapakku sendiri. Peristiwa ini selalu membuat kaca-kaca di mata bermunculan ketika harus kuingat lagi. Betapa durhakanya saya waktu itu.
2. Masa Sekolah Menengah Pertama (MTs)
Sekolah menengah Pertama saya lanjutkan masih di kompleks sekolah islam Al-Qashash. Di masa ini saya juga memiliki satu kenakalan yang masih susah untuk saya lupa. Waktu itu proses belajar mata Pelajaran Fiqhi sedang berlangsung. Guruku waktu itu namanya Ibu Dara (lupa nama lengkapnya). Masih cewek dia waktu itu.
Suatu hari Beliau sedang asyik memberikan materi yang mengandung tulisan arab. Karena mungkin saya dasarnya anak yang jail, ketika menyalin tulisan dari papan tulis (kapur) ke buku catatanku, berulang-ulang "kuperintahkan" ke Ibu Dara untuk menghaus tulisannya dan menuliskannya lagi dengan alasan tulisannya kurang bagus, bahkan kukatakan kalau tulisannya jelek sekali. Padahal hanya sekedar jail saja waktu itu.
Karena bosan melihat tingkahku yang sudah berulang-ulang itu, akhirnya Ibu Dara membentak dan melinangkan airmatanya. Seperti anak kecil dia menangis waktu itu. Dan alhasil terkahir, Beliau mengundurkan diri sebagai pengajar di sekolahku kemudian memilih untuk merantau ke Pulau Jawa dengan salah satu alasannya adalah menghindari kenakalan saya. #waowww
*itu kutanyakan ketika beliau kembali beberapa bulan lalu. entahlah serius atau bercanda.
3. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Nah, seperti cerita yang banyak beredar, SMA (katanya) adalah masa yang paling indah sepanjang masa kehidupan. Dan menurutku sampai hari ini memang itu masa yang paling seru. Melalui seleksi, saya diterima di sebuah SMA yang (katanya) HEBAT waktu itu. Tahun 2003 waktu itu. Pengalaman baru untukku, karena harus merantau dari kampungku dan tinggal indekos.
Beberapa cerita seru tentang masa SMA-ku akan kuceritakan, seperti ketika harus mengulang kesalahan di SMP. Waktu itu masih anak baru. Kelasa 1.3 waktu itu. Jam belajar sering diisi oleh para Mahasiswa PKL dari sebuah Universitas di Makassar. Salah satu pelajaran yang diisi oleh mereka adalah Mata Pelajaran Akuntansi. Setelah beberapa kali pertemuan, sepertinya saya merasa tidak suka pada seorang pengajar wanita. Setiap kali pengambilan nilai, nilaiku selalu di bawah 60. Padahal nilai standar untuk saya waktu itu adalah 75. Setiap kali bertanya mengapa nilaiku sering "jelek", si Ibu PKL (asli saya lupa namanya)selalu menjawab seadanya bahkan sempat mengataiku malas belajr. Padahal waktu itu saya paling rajin belajar Akuntansi.
Dengan sabar (dan dendam) akhirnya di sebuah pertemuan (terakhir) saya meminta berulang-ulang untuk dijelaskan tiap detil materi yang diberikan. Sampai si Ibu PKL merasa bosan, capek, marah, dan menangis di depan kelas. Alhasil, Si Ibu PKL meminta temannya untuk menggantikannya di pertemuan berikutnya dan sampai meninggalkan SMA, Beliau tidak pernah lagi kulihat (dan saya sudah lupa siapa orangnya).
Itu saja ceritaku tentang Tiga masa itu. Masa yang jelas sudah merubah hidupku. Masih banyak ceritaku tentang masa itu. Tapi mungkin lain kali kuceritakan lagi.
Mari mengambil hikmah positif dari peristiwa di tiga masa ini. Kuselipkan beberapa pesan tak tertulis. Untuk kita saling memahami, siswa-guru-dan pengajar lainnya.
Salam Pendidik! Selamat hari pendidikan, 2 Mei 2011.
____________________________________________
Selamat Hari Pendidikan nasional...
Membicarakan pendidikan, banyak hal yang bisa kuceritakan dari pendidikan. Paling tidak tentang diriku sendiri. Yang mau tahu cerita singkat (lebih tepat kenakalan kecil) tentang masa-masa sekolahku dulu, silahkan bacaannya dilanjut.
1. Masa Sekolah Dasar (MI)
Kuakui masa inilah yang paling sulit kulewati. Saya sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Al-Qashash(MI). Sekolah berbasis Islam yang waktu itu dipimpin oleh seorang Perempuan. Perempuan yang kuat menurutku. Mungkin lain kali kuceritakan tentang Beliau. Untuk gambaran saja, silahkan bayangkan lagi sosok Ibu Guru Muslimah.
Di sekolah Dasar cerita yang sampai hari ini tidak akan saya lupa adalah ketika harus melemparkan sapu lidi ke arah seorang Bapak Guru yang tidak lain adalah Bapakku sendiri. Peristiwa ini selalu membuat kaca-kaca di mata bermunculan ketika harus kuingat lagi. Betapa durhakanya saya waktu itu.
2. Masa Sekolah Menengah Pertama (MTs)
Sekolah menengah Pertama saya lanjutkan masih di kompleks sekolah islam Al-Qashash. Di masa ini saya juga memiliki satu kenakalan yang masih susah untuk saya lupa. Waktu itu proses belajar mata Pelajaran Fiqhi sedang berlangsung. Guruku waktu itu namanya Ibu Dara (lupa nama lengkapnya). Masih cewek dia waktu itu.
Suatu hari Beliau sedang asyik memberikan materi yang mengandung tulisan arab. Karena mungkin saya dasarnya anak yang jail, ketika menyalin tulisan dari papan tulis (kapur) ke buku catatanku, berulang-ulang "kuperintahkan" ke Ibu Dara untuk menghaus tulisannya dan menuliskannya lagi dengan alasan tulisannya kurang bagus, bahkan kukatakan kalau tulisannya jelek sekali. Padahal hanya sekedar jail saja waktu itu.
Karena bosan melihat tingkahku yang sudah berulang-ulang itu, akhirnya Ibu Dara membentak dan melinangkan airmatanya. Seperti anak kecil dia menangis waktu itu. Dan alhasil terkahir, Beliau mengundurkan diri sebagai pengajar di sekolahku kemudian memilih untuk merantau ke Pulau Jawa dengan salah satu alasannya adalah menghindari kenakalan saya. #waowww
*itu kutanyakan ketika beliau kembali beberapa bulan lalu. entahlah serius atau bercanda.
3. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Nah, seperti cerita yang banyak beredar, SMA (katanya) adalah masa yang paling indah sepanjang masa kehidupan. Dan menurutku sampai hari ini memang itu masa yang paling seru. Melalui seleksi, saya diterima di sebuah SMA yang (katanya) HEBAT waktu itu. Tahun 2003 waktu itu. Pengalaman baru untukku, karena harus merantau dari kampungku dan tinggal indekos.
Beberapa cerita seru tentang masa SMA-ku akan kuceritakan, seperti ketika harus mengulang kesalahan di SMP. Waktu itu masih anak baru. Kelasa 1.3 waktu itu. Jam belajar sering diisi oleh para Mahasiswa PKL dari sebuah Universitas di Makassar. Salah satu pelajaran yang diisi oleh mereka adalah Mata Pelajaran Akuntansi. Setelah beberapa kali pertemuan, sepertinya saya merasa tidak suka pada seorang pengajar wanita. Setiap kali pengambilan nilai, nilaiku selalu di bawah 60. Padahal nilai standar untuk saya waktu itu adalah 75. Setiap kali bertanya mengapa nilaiku sering "jelek", si Ibu PKL (asli saya lupa namanya)selalu menjawab seadanya bahkan sempat mengataiku malas belajr. Padahal waktu itu saya paling rajin belajar Akuntansi.
Dengan sabar (dan dendam) akhirnya di sebuah pertemuan (terakhir) saya meminta berulang-ulang untuk dijelaskan tiap detil materi yang diberikan. Sampai si Ibu PKL merasa bosan, capek, marah, dan menangis di depan kelas. Alhasil, Si Ibu PKL meminta temannya untuk menggantikannya di pertemuan berikutnya dan sampai meninggalkan SMA, Beliau tidak pernah lagi kulihat (dan saya sudah lupa siapa orangnya).
Itu saja ceritaku tentang Tiga masa itu. Masa yang jelas sudah merubah hidupku. Masih banyak ceritaku tentang masa itu. Tapi mungkin lain kali kuceritakan lagi.
Mari mengambil hikmah positif dari peristiwa di tiga masa ini. Kuselipkan beberapa pesan tak tertulis. Untuk kita saling memahami, siswa-guru-dan pengajar lainnya.
Salam Pendidik! Selamat hari pendidikan, 2 Mei 2011.
____________________________________________
Langganan:
Postingan (Atom)
16 atau 17 tahun lalu, belum berkonsep.
Tengah malam lewat 14 menit Sekian menit lalu usai dua video isi musik yang dinyanyikan teman lama Menit-menit sebelumnya ada kilasan di pik...
-
Salam Satu Jiwa!!! Pulau yang tidak berpenghuni. Berukuran kecil. Dan Indah. Itu sebagian gambaran ketika mendapat ajakan untuk melakukan pe...
-
Sempat ngusahain naskahnya jadi sebelum pukul 12 malam,,, sebenarnya naskahnya potongan dari novel yang belum diterbitkan,,, tapi dengan se...
-
Salam Satu Jiwa!!! Penulis adalah sebuah gelar yang tidak mudah didapatkan seseorang. Untuk mendapatkannya kita membutuhkan tulisan yang kem...